Dalam industri pertambangan, dump truck merupakan kendaraan berat yang berfungsi mengangkut berbagai material berat. Meski memiliki tujuan serupa, setiap jenis dump truck tambang sebenarnya memiliki karakteristik dan fungsi yang berbeda.
Jenis Dump Truck Tambang
Terdapat berbagai jenis dump truck yang dibuat khusus untuk menyesuaikan kebutuhan operasional di bidang pertambangan. Masing-masing memiliki kapasitas angkut dan peran berbeda yang berpengaruh terhadap efektivitas serta hasil kerja di lapangan.
Lalu, apa saja varian dump truck yang dipakai umum dalam kegiatan penambangan? Berikut penjelasan lengkapnya.
Truk Sampah Artikulasi (ADT)
Articulated Dump Truck (ADT) adalah kendaraan pengangkut hasil perpaduan antara traktor dan trailer. Alat yang dihubungkan dengan kekuatan lentur antara kabin dan bak kargo. Keistimewaan alat utama ini terletak pada kemampuan bermanuver tinggi, terutama saat melintasi medan berat seperti tanah berlumpur, jalan berbatu, maupun lereng curam.
Bayangkan kondisi tambang dengan permukaan tidak rata dan penuh lumpur. Truk cenderung sulit bergerak atau bahkan mudah terperosok. Namun, ADT dapat melintas dengan stabil karena rancangan rangka dan sambungannya memungkinkan penyesuaian posisi pada kontur tanah yang ekstrem.
Atas kemampuannya tersebut, ADT kerap menjadi pilihan utama di sektor pertambangan serta proyek konstruksi besar yang menuntut alat angkut bertenaga dan andal.
Truk Sampah Kaku (Truk Sampah Off-Highway)
Rigid Dump Truck memiliki rangka kokoh dengan desain kabin dan bak yang terhubung secara menyatu tanpa engsel fleksibel. Ciri khas utamanya dibandingkan Articulated Dump Truck (ADT) terletak pada kapasitas angkut serta kemampuan beroperasi di jenis medan tertentu.
Jenis dump truck tambang ini dirancang untuk membawa muatan dalam jumlah besar, bahkan beberapa model mampu menampung material hingga 400 ton. Karena daya angkutnya yang luar biasa, kendaraan ini banyak digunakan pada proyek pertambangan berskala besar.
Meski demikian, dimensi tubuhnya yang sangat besar membuat pergerakannya kurang lincah. Alat ini memerlukan area operasional yang luas dan tidak ideal untuk digunakan di jalur terjal, licin, atau berlumpur.
Berdasarkan ulasan dari video DANI WISNU WIDIYANTO, rigid dump truck dinilai sebagai kendaraan tambang yang tangguh dan efisien. Terutama karena tersedia dalam dua sistem penggerak, yaitu penggerak mekanis dan penggerak elektrik.
Truk jenis ini mampu mengangkut beban besar dengan stabil di medan yang relatif baik, sehingga sangat cocok untuk operasional tambang terbuka. Keunggulan utama rigid dump truck terletak pada harga lebih terjangkau dan biaya operasional yang lebih ringan dibandingkan tipe lainnya. Hal ini menjadikannya pilihan ideal bagi perusahaan yang mengutamakan efisiensi dan produktivitas.
Dump Truck Standar (On Highway Dump Truck)
Dump truck jenis standar, atau dikenal juga sebagai On Highway Dump Truck, umumnya beroperasi di jalan raya maupun jalan tol. Ciri utamanya terletak pada bak angkut (dump body) yang dipasang di atas rangka kendaraan.
Beberapa tipe dilengkapi sistem hidrolik di bagian bawah bak untuk mempermudah proses pengangkutan dan penurunan material, sehingga pekerjaan menjadi lebih efisien.
Kendaraan ini memakai ban truk biasa dan ukuran baknya bervariasi tergantung rencana karoseri pembuatnya. Dump truck standar banyak digunakan pada proyek konstruksi, pengangkutan pasir, tanah, serta bahan bangunan lain dalam volume menengah yang tidak memerlukan daya angkut sangat besar.
Truk Sampah Berbadan Lebar (WDT)
Wide-Body Dump Truck (WDT) merupakan tipe truk tambang modern yang kini semakin diminati di sektor pertambangan. Sekilas tampilannya menyerupai Rigid Dump Truck. Dimensinya sedikit lebih besar dibandingkan truk muatan umum yang sering terlihat di jalan raya.
Mulai dikembangkan sejak tahun 2008, kendaraan ini menarik perhatian karena mampu mengangkut beban antara 40 hingga 60 ton, hampir menyamai kapasitas Articulated Dump Truck (ADT) ukuran besar. Lebar badannya yang melebihi 3 meter membuat WDT tidak diperbolehkan melintas di jalan umum. Selain itu, truk ini dilengkapi ban berukuran besar seperti 14.00R25 atau 16.00R25 yang meningkatkan ketahanan serta kestabilan saat beroperasi di medan berat.
Dalam praktiknya, WDT lebih efisien digunakan untuk jarak pendek sekitar 3–5 kilometer. Kombinasi daya angkut besar dan konsumsi bahan bakar efisien menjadikannya pilihan menarik bagi perusahaan yang ingin meningkatkan produktivitas material transportasi.
Berbeda dengan truk tambang konvensional yang memakai ban standar dan bak hasil modifikasi karoseri, WDT dirancang khusus untuk pekerjaan berat dengan kebutuhan muatan tinggi. Sementara itu, truk lebih sering digunakan untuk proyek konstruksi. Pengangkutan material dalam volume sedang yang tidak memerlukan kapasitas ekstra besar.
Perbandingan Dump Truck untuk Tambang dengan Dump Truck Sampah
Dump truck untuk tambang dan dump truck sampah memiliki fungsi utama yang sama, yaitu mengangkut material. Meski begitu, keduanya dirancang dengan tujuan dan spesifikasi yang berbeda. Kendaraan dibuat dengan ukuran besar, kapasitas muatan tinggi, serta rangka. Ban yang kokoh agar mampu bekerja di medan berat seperti area tambang terbuka.
Dump truck sampah memiliki desain lebih ringan dan fleksibel dengan sistem hidrolik yang memudahkan proses pembuangan di area perkotaan.Perbedaan mendasar ini membuat dump truck tambang unggul dalam daya tahan dan kapasitas. Sedangkan dump truck sampah lebih efisien untuk mobilitas dan operasional harian di lingkungan padat penduduk.
Jenis dump truck tambang memiliki peran penting dalam mendukung kelancaran operasional di sektor pertambangan. Setiap tipe kendaraan dirancang dengan spesifikasi berbeda untuk menyesuaikan kapasitas angkut, medan kerja, serta efisiensi bahan bakar. Pemilihan dump truck yang tepat tidak hanya meningkatkan produktivitas, tetapi juga membantu menekan biaya operasional dan menjaga keamanan kerja di area tambang./satya
